Kamu sedang menampilkan dokumentasi untuk Kubernetes versi: v1.19
Kubernetes v1.19 dokumentasi sudah tidak dirawat lagi. Versi yang kamu lihat ini hanyalah snapshot statis. Untuk dokumentasi terkini, lihat versi terbaru.
Init Container
Halaman ini menyediakan ikhtisar untuk Init Container, yaitu Container khusus yang dijalankan sebelum Container aplikasi dan berisi skrip peralatan atau setup yang tidak tersedia di dalam image dari Container aplikasi.
Fitur ini telah keluar dari trek Beta sejak versi 1.6. Init Container dapat dispesifikasikan di dalam PodSpec bersama dengan array containers
aplikasi. Nilai anotasi beta akan tetap diperhitungkan dan akan menimpa nilai pada PodSpec, tetapi telah ditandai sebagai kedaluarsa pada versi 1.6 dan 1.7. Pada versi 1.8, anotasi beta tidak didukung lagi dan harus diganti menjadi nilai pada PodSpec.
Memahami Init Container
Sebuah Pod dapat memiliki beberapa Container yang berjalan di dalamnya, dan dapat juga memiliki satu atau lebih Init Container, yang akan berjalan sebelum Container aplikasi dijalankan.
Init Container sama saja seperti Container biasa, kecuali:
- Mereka selalu berjalan hingga selesai.
- Setiap Init Container harus selesai secara sukses sebelum Init Container berikutnya dijalankan.
Jika sebuah Init Container tidak selesai secara sukses untuk sebuah Pod, Kubernetes akan mengulang kembali Pod tersebut secara terus menerus hingga Init Container selesai secara sukses. Tetapi, jika Pod tersebut memiliki nilai restartPolicy
berupa Never
, Pod tersebut tidak akan diulang kembali.
Untuk menspesifikasikan sebuah Container sebagai Init Container, tambahkan kolom initContainers
pada PodSpec sebagai sebuah array JSON yang berisi objek dengan tipe Container, berdampingan dengan array containers
aplikasi.
Status-status dari Init Container dikembalikan di kolom .status.initContainerStatuses
sebagai sebuah array dari status-status Container (mirip seperti kolom status.containerStatuses
)
Perbedaan dengan Container biasa
Init Container mendukung semua kolom dan fitur dari Container aplikasi, termasuk konfigurasi limit
sumber daya, volume
, dan keamanan. Tetapi, request
dan limit
sumber daya dari sebuah Init Container ditangani dengan cara yang sedikit berbeda, yang didokumentasikan di bagian Sumber Daya di bawah. Juga, Init Container tidak mendukung readiness probe karena mereka harus berjalan hingga selesai sebelum Pod dapat siap.
Jika beberapa Init Container dispesifikasikan untuk sebuah Pod, Container-container tersebut akan dijalankan satu per satu secara berurutan. Setiap Init Container harus selesai secara sukses sebelum yang berikutnya dapat berjalan. Saat semua Init Container telah berjalan hingga selesai, Kubernetes akan menginisialisasi Pod dan menjalankan Container aplikasi seperti biasa.
Apa kegunaan Init Container?
Karena Init Container memiliki image yang berbeda dengan Container aplikasi, mereka memiliki beberapa kelebihan untuk kode yang berhubungan dengan dimulainya Init Container:
- Mereka dapat berisi dan menjalankan skrip peralatan yang tidak diinginkan untuk berada di dalam image Container aplikasi karena alasan keamanan.
- Mereka dapat berisi skrip peralatan atau setup yang tidak tersedia di dalam image aplikasi. Misalnya, kita tidak perlu membuat image dengan instruksi
FROM
dari image lainnya hanya untuk menggunakan peralatan sepertised
,awk
,python
, ataudig
pada saat setup. - Peran builder atau deployer dari image dapat bekerja secara independen tanpa harus digabung untuk membuat satu image aplikasi.
- Mereka menggunakan namespace Linux, sehingga mereka dapat memiliki sudut pandang filesystem yang berbeda dengan Container aplikasi. Oleh karenanya, mereka dapat diberikan akses terhadap
Secret
yang tidak boleh diakses oleh Container aplikasi. - Mereka berjalan hingga selesai sebelum Container aplikasi manapun dimulai, sedangkan Container aplikasi dijalankan secara paralel, sehingga Init Container menyediakan cara yang mudah untuk menunda dijalankannya Container aplikasi hingga ketentuan-ketentuan yang diinginkan dipenuhi.
Contoh-contoh
Berikut beberapa contoh kasus penggunaan Init Container:
Menunggu sebuah Service untuk dibuat dengan perintah shell seperti:
for i in {1..100}; do sleep 1; if dig myservice; then exit 0; fi; done; exit 1
Mendaftarkan suatu Pod ke sebuah peladen terpisah dari downward API dengan perintah seperti:
`curl -X POST http://$MANAGEMENT_SERVICE_HOST:$MANAGEMENT_SERVICE_PORT/register -d 'instance=$(<POD_NAME>)&ip=$(<POD_IP>)'`
Menunggu beberapa waktu sebelum menjalankan Container aplikasi dengan perintah seperti
sleep 60
.Mengklon sebuah git repository ke dalam sebuah volume.
Menaruh nilai-nilai tertentu ke dalam sebuah file konfigurasi dan menjalankan peralatan template untuk membuat file konfigurasi secara dinamis untuk Container aplikasi utama. Misalnya, untuk menaruh nilai POD_IP ke dalam sebuah konfigurasi dan membuat konfigurasi aplikasi utama menggunakan Jinja.
Contoh-contoh penggunaan yang lebih detail dapat dilihat pada dokumentasi StatefulSet dan petunjuk Produksi Pod.
Menggunakan Init Container
File YAML untuk Kubernetes 1.5 berikut menguraikan sebuah Pod sederhana yang memiliki dua buah Init Container.
Pod pertama menunggu myservice
dan yang kedua menunggu mydb
. Saat kedua Init Container tersebut sudah selesai, Podnya akan dijalankan.
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: myapp-pod
labels:
app: myapp
annotations:
pod.beta.kubernetes.io/init-containers: '[
{
"name": "init-myservice",
"image": "busybox:1.28",
"command": ['sh', '-c', "until nslookup myservice.$(cat /var/run/secrets/kubernetes.io/serviceaccount/namespace).svc.cluster.local; do echo waiting for myservice; sleep 2; done"]
},
{
"name": "init-mydb",
"image": "busybox:1.28",
"command": ['sh', '-c', "until nslookup mydb.$(cat /var/run/secrets/kubernetes.io/serviceaccount/namespace).svc.cluster.local; do echo waiting for mydb; sleep 2; done"]
}
]'
spec:
containers:
- name: myapp-container
image: busybox:1.28
command: ['sh', '-c', 'echo The app is running! && sleep 3600']
Ada sintaksis baru pada Kubernetes 1.6, walaupun sintaksis anotasi yang lama tetap akan bekerja untuk versi 1.6 dan 1.7. Sintaksis yang baru harus digunakan untuk versi 1.8 ke atas. Deklarasi Init Container dipindahkan ke dalam spec
:
apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: myapp-pod
labels:
app: myapp
spec:
containers:
- name: myapp-container
image: busybox:1.28
command: ['sh', '-c', 'echo The app is running! && sleep 3600']
initContainers:
- name: init-myservice
image: busybox:1.28
command: ['sh', '-c', 'until nslookup myservice; do echo waiting for myservice; sleep 2; done;']
- name: init-mydb
image: busybox:1.28
command: ['sh', '-c', 'until nslookup mydb; do echo waiting for mydb; sleep 2; done;']
Sintaksis versi 1.5 tetap akan bekerja pada versi 1.6 dan 1.7, tetapi kami menyarankan untuk menggunakan sintaksis versi 1.6. Pada Kubernetes 1.6, Init Container dijadikan sebagai sebuah kolom di dalam API Kubernetes. Anotasi beta tetap akan diperhitungkan pada versi 1.6 dan 1.7, tetapi tidak didukung lagi pada versi 1.8 ke atas.
File YAML di bawah menguraikan Service mydb
dan myservice
.
apiVersion: v1
kind: Service
metadata:
name: myservice
spec:
ports:
- protocol: TCP
port: 80
targetPort: 9376
---
apiVersion: v1
kind: Service
metadata:
name: mydb
spec:
ports:
- protocol: TCP
port: 80
targetPort: 9377
Pod ini dapat dijalankan dan di-debug dengan menggunakan perintah berikut:
kubectl apply -f myapp.yaml
pod/myapp-pod created
kubectl get -f myapp.yaml
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
myapp-pod 0/1 Init:0/2 0 6m
kubectl describe -f myapp.yaml
Name: myapp-pod
Namespace: default
[...]
Labels: app=myapp
Status: Pending
[...]
Init Containers:
init-myservice:
[...]
State: Running
[...]
init-mydb:
[...]
State: Waiting
Reason: PodInitializing
Ready: False
[...]
Containers:
myapp-container:
[...]
State: Waiting
Reason: PodInitializing
Ready: False
[...]
Events:
FirstSeen LastSeen Count From SubObjectPath Type Reason Message
--------- -------- ----- ---- ------------- -------- ------ -------
16s 16s 1 {default-scheduler } Normal Scheduled Successfully assigned myapp-pod to 172.17.4.201
16s 16s 1 {kubelet 172.17.4.201} spec.initContainers{init-myservice} Normal Pulling pulling image "busybox"
13s 13s 1 {kubelet 172.17.4.201} spec.initContainers{init-myservice} Normal Pulled Successfully pulled image "busybox"
13s 13s 1 {kubelet 172.17.4.201} spec.initContainers{init-myservice} Normal Created Created container with docker id 5ced34a04634; Security:[seccomp=unconfined]
13s 13s 1 {kubelet 172.17.4.201} spec.initContainers{init-myservice} Normal Started Started container with docker id 5ced34a04634
kubectl logs myapp-pod -c init-myservice # Memeriksa Init Container pertama
kubectl logs myapp-pod -c init-mydb # Memeriksa Init Container kedua
Saat kita menjalankan Service mydb
dan myservice
, kita dapat melihat Init Container telah selesai dan myapp-pod
pun dibuat:
kubectl apply -f services.yaml
service/myservice created
service/mydb created
kubectl get -f myapp.yaml
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
myapp-pod 1/1 Running 0 9m
Contoh ini sangat sederhana, tetapi dapat memberikan sedikit petunjuk bagi kamu untuk membuat Init Container sendiri.
Perilaku mendetail
Saat dimulainya sebuah Pod, Init Container dijalankan secara berurutan, setelah jaringan dan volume telah diinisialisasi. Setiap Init Container harus selesai dan keluar secara berhasil sebelum yang berikutnya dijalankan. Jika ada Init Container yang gagal dijalankan atau keluar secara gagal, dia akan diulang kembali sesuai dengan restartPolicy
yang dimiliki Pod. Tetapi, jika restartPolicy
Pod disetel dengan nilai Always
, Init Container akan menggunakan strategi RestartPolicy
OnFailure
.
Sebuah Pod tidak dapat masuk ke status Ready
hingga semua Init Container berhasil selesai. Port di sebuah Init Container tidak diagregasikan di dalam sebuah Service. Sebuah Pod yang sedang diinisalisasikan akan masuk ke dalam status Pending
, tetapi akan memiliki kondisi Initialized
yang disetel menjadi true
.
Jika sebuah Pod diulang kembali, semua Init Container harus dijalankan kembali.
Perubahan pada spesifikasi Init Container dibatasi hanya pada kolom image
pada Init Container. Mengganti kolom image
sebuah Init Container sama dengan mengulang kembali Pod tersebut.
Karena Init Container dapat diulang kembali, dicoba ulang, atau dijalankan ulang, Init Container sebaiknya bersifat idempotent. Khususnya, kode yang menulis ke dalam file pada EmptyDir
sebaiknya dipersiapkan untuk menangani kemungkinan jika file keluaran yang diharapkan sudah ada di dalam EmptyDir
tersebut.
Init Container memiliki semua kolom yang dimiliki oleh Container aplikasi. Tetapi, Kubernetes melarang penggunaan readinessProbe
karena Init Container tidak dapat mendefinisikan/menggunakan readiness probe setelah selesai/keluar secara berhasil. Hal ini dipaksakan saat proses validasi.
Gunakan activeDeadlineSeconds
pada Pod dan livenessProbe
pada Container untuk mencegah Init Container gagal terus menerus. Nilai activeDeadlineSeconds
berlaku juga terhadap Init Container.
Nama setiap Container aplikasi dan Init Container pada sebuah Pod haruslah unik; Kesalahan validasi akan terjadi jika ada Container atau Init Container yang memiliki nama yang sama.
Sumber Daya
Karena eksekusi Init Container yang berurutan, aturan-aturan untuk sumber daya berlaku sebagai berikut:
- Yang tertinggi antara
request
ataulimit
sumber daya yang didefinisikan pada semua Init Container adalahrequest
/limit
inisialisasi yang berlaku. request
/limit
sumber daya Pod yang berlaku adalah yang paling besar diantara:- Jumah
request
/limit
semua Container aplikasi untuk suatu sumber daya. request
/limit
inisialisasi yang berlaku untuk suatu sumber daya.
- Jumah
- Penjadwalan dilakukan berdasarkan
request
/limit
(Pod) yang berlaku, yang berarti bahwa Init Container dapat mengambil sumber daya inisialisasi yang tidak digunakan selama umur Pod tersebut. - Tingkat QoS yang berlaku milik Pod adalah sama dengan tingkat QoS untuk Init Container dan Container aplikasi.
ResourceQuota
dan limitedResources
diberlakukan berdasarkan request
dan limit
Pod yang berlaku.
Cgroup pada tingat Pod didasarkan pada request
dan limit
Pod yang berlaku, sama dengan scheduler.
Alasan Pod diulang kembali
Pod dapat diulang kembali, yang berakibat pada diulangnya eksekusi Init Container, diakibatkan oleh beberapa alasan berikut:
- Seorang pengguna memperbarui
PodSpec
, mengakibatkanimage
Init Container berubah. Perubahan apapun padaimage
Init Container akan mengulang kembali Pod tersebut. Perubahan padaimage
Container aplikasi hanya mengulang kembali Container aplikasi yang bersangkutan. - Infrastruktur Container Pod diulang kembali. Hal ini jarang terjadi, dan hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki akses root pada node yang bersangkutan.
- Semua Container di dalam Pod diterminasi, dengan nilai
restartPolicy
yang disetel sebagaiAlways
, memaksa pengulangan kembali, dan catatan selesainya Init Container telah hilang karena garbage collection.
Dukungan dan kompatibilitas
Sebuah klaster dengan versi Apiserver 1.6.0 ke atas mendukung Init Container melalui kolom .spec.initContainers
. Versi-versi sebelumnya mendukung Init Container melalui anotasi alpha atau beta. Kolom .spec.initContainers
juga diduplikasikan dalam bentuk anotasi alpha dan beta agar Kubelet versi 1.3.0 ke atas dapat menjalankan Init Container, dan agar Apiserver versi 1.6 dapat dengan aman dikembalikan ke versi 1.5.x tanpa kehilangan fungsionalitas Pod-pod yang telah dibuat sebelumnya.
Pada Apiserver dan Kubelet versi 1.8.0 ke atas, dukungan untuk anotasi alpha dan beta telah dihapus, sehingga dibutuhkan konversi (manual) dari anotasi yang telah kedaluwarsa tersebut ke dalam bentuk kolom .spec.initContainers
.